M1 Abrams adalah tank utama (main battle tank, MBT) Angkatan Darat AS dan Marinir AS, dan juga Mesir, Australia, Kuwait, arab Saudi, dan Irak. Tank dengan tiga versi utama yang dipakai secara bertahap mulai pada tahun 1980 sampai sekarang. Maka varian tank pun menjadi beragam : M1, M1A1, dan M1A2. Versi terbaru M1A2 memiliki perlindungan dan peralatan elektronik baru. Konon katanya, prototipe M1A3 keluar tahun 2014 dan aktif operasional di tahun 2017. Tank ini diberi nama dari Jenderal Creighton Abrams, mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan komandan Resimen Lapis Baja 37 AS.
Tank M1 Abrams menggantikan tank M60 Patton dan M48A5. Tetapi M1 sempat aktif dipakai bersama dengan tank M60A3 selama lebih dari 10 tahun, karena tank M60A3 baru mulai dipakai dua tahun sebelum kemunculan M1.
Tank Tempur Utama ini ternyata memang sudah berpengalaman dalam berbagai medan pertempuran, sehingga melahirkan versi-versi dari M1 itu sendiri. Diantaranya:
1. Operation Desert Storm 1991
Selama Operation Desert Shield dan Desert Storm, pelindung baja M1A1 dimodifikasi lebih lanjut (upgrade). Bahkan M1 bisa dipasangi Mine Plow dan Mine Roller untuk melindungi diri dari ranjau darat. M1 juga menjadi basis dari Combat Engineering Vehicle (CEV) Grizzly.
1. Operation Desert Storm 1991
Selama Operation Desert Shield dan Desert Storm, pelindung baja M1A1 dimodifikasi lebih lanjut (upgrade). Bahkan M1 bisa dipasangi Mine Plow dan Mine Roller untuk melindungi diri dari ranjau darat. M1 juga menjadi basis dari Combat Engineering Vehicle (CEV) Grizzly.
>Mine Plow pada M1A1
Combat Engineering
Vehicle (CEV) Grizzly>
Pengembangan-pengembangan Setelah Desert Storm.
Setelah Operation Desert Storm, munculah M1A2 dengan perubahan-perubahan yang mencolok disegala sistemnya, mulai dari penggunaan optik CITV (Commander Independent Thermal Viewer) yaitu sensor yang membantu commander mencari target secara independen, sementara gunner engage target yang sudah di lock. Kemudian, weapon station, position navigation equipment, dan peralatan elektronik yang bisa terhubung dengan digital data bus.
2. Operation Iraqi Freedom 2003 (Iraq War)
Selama berlangsungnya perang Irak yang dimulai pada tahun 2003 untuk menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, tank M1A2 ikut diterjunkan dalam pertempuran di Irak. Pengalaman tank ini pun bertambah ketika terjadi konflik jarak dekat (kurang dari 46 m) dengan tank irak T-72 Lion of Babylon di daerah Mahmoudiyah, 29 km dari arah selatan Baghdad, beberapa kru juga menembakan M136 AT4, dengan anggapan senjata utama tank M1A2 tidak terlalu diikutsertakan dalam mengatasi pertempuran jarak dekat ini. Pertempuran ini berakhir dengan tidak adanya korban dari pihak Amerika.
Mengikuti pengalaman selama Operasi Desert Storm, maka pada konflik ini banyak kendaraan tempur Amerika termasuk Abrams dilengkapi dengan Combat Identification Panel, alat ini berguna untuk mengurangi tingkat kecelakaan dalam kasus friendly fire (menembak teman sendiri).
Kesulitan-kesulitan dalam perang di Irak banyak dialami oleh Abrams, karena kondisi perang kota. Beberapa Abrams yang tidak dapat diperbaiki akibat hilangnya mobilitas atau keadaan lainnya terpaksa harus dihancurakan oleh pasukannya sendiri agar tidak diambil alih oleh musuh. Beberapa lainnya disergap secara tiba-tiba (ambushes) dan dilumpuhkan oleh tentara Irak. Beberapa tentara Irak juga menembakan roket anti-tank jarak dekat ke rantai rel Abrams. Ada juga yang yang dilumpukan oleh senapan berat yang ditembakan ke tempat yang kritis.
Kerusakan utama yang ditemui oleh Abrams setelah invasi Irak adalah akibat dari IED (Improvised Explosive Device) atau yang lebih dikenal dengan roadside bomb yang dipasang oleh geriliawan Irak di pinggir jalan.
Selama berlangsungnya perang Irak yang dimulai pada tahun 2003 untuk menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein, tank M1A2 ikut diterjunkan dalam pertempuran di Irak. Pengalaman tank ini pun bertambah ketika terjadi konflik jarak dekat (kurang dari 46 m) dengan tank irak T-72 Lion of Babylon di daerah Mahmoudiyah, 29 km dari arah selatan Baghdad, beberapa kru juga menembakan M136 AT4, dengan anggapan senjata utama tank M1A2 tidak terlalu diikutsertakan dalam mengatasi pertempuran jarak dekat ini. Pertempuran ini berakhir dengan tidak adanya korban dari pihak Amerika.
Mengikuti pengalaman selama Operasi Desert Storm, maka pada konflik ini banyak kendaraan tempur Amerika termasuk Abrams dilengkapi dengan Combat Identification Panel, alat ini berguna untuk mengurangi tingkat kecelakaan dalam kasus friendly fire (menembak teman sendiri).
Kesulitan-kesulitan dalam perang di Irak banyak dialami oleh Abrams, karena kondisi perang kota. Beberapa Abrams yang tidak dapat diperbaiki akibat hilangnya mobilitas atau keadaan lainnya terpaksa harus dihancurakan oleh pasukannya sendiri agar tidak diambil alih oleh musuh. Beberapa lainnya disergap secara tiba-tiba (ambushes) dan dilumpuhkan oleh tentara Irak. Beberapa tentara Irak juga menembakan roket anti-tank jarak dekat ke rantai rel Abrams. Ada juga yang yang dilumpukan oleh senapan berat yang ditembakan ke tempat yang kritis.
Kerusakan utama yang ditemui oleh Abrams setelah invasi Irak adalah akibat dari IED (Improvised Explosive Device) atau yang lebih dikenal dengan roadside bomb yang dipasang oleh geriliawan Irak di pinggir jalan.
Karena mudahnya Abrams diserang dalam perang kota, maka Abrams dilengkapi dengan TUSK (Tank Urban Survival Kit). Peralatan ini menambahakan sistem pertahanan tank terutama di bagian samping dan belakang Abrams untuk meningkatkan kinerjanya di daerah perkotaan.
Berikut adalah peralatan-peralatan pada TUSK.
3. Afghanistan
Penggunaan tank di Afghanistan akan sulit karena medan yang berat, namun atas permintaan dari Regional Command Southwest maka Marinir AS mengirim detasemen kecil yang terdiri dari 14 M1A1 Abrams dari Delta Company, 1st Batallion, bagian dari 1st Marine Division untuk membantu operasi yang berlangsung di provinsi Kandahar dan Helmand.
Spesifikasi Umum Abrams Tank
| Kru | 4 (Komandan, penembak, pengisi, pengemudi) | ||
|---|---|---|---|
| Panjang | 7,92 m | ||
| Lebar | 3,64 m | ||
| Tinggi | 2,43 m | ||
| Berat | 63,0 ton | ||
| Perlindungan dan persenjataan | |||
| Perlindungan | Chobham, RHA | ||
| Senjata utama | M256 120 mm | ||
| Senjata sekunder | 1× .50 (12.7 mm) M2 Browning, 2× 7.62 mm M240 | ||
| Mobilitas | |||
| Mesin | turbin AGT-1500, transmisi Renk HSWL 354 (1500 hp (1119 kW)) | ||
| Suspensi | torsion bar | ||
| Kecepatan | 72 km/h | ||
| Tenaga/Berat | 24 hp/ton | ||
| Jarak jelajah | 465 km (279 mi) | ||
wikipedia.com | |||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar